ARTICLE AD BOX
Tablet Android selalu banyak dicari oleh orang-orang yang mendambakan sebuah perangkat pendukung kegiatan produktivitas sehari-hari dengan ringkas. Pada kuartal pertama 2025, Xiaomi turut meramaikan pasar tablet baru tahun ini dengan produk baru mereka. Setelah hampir dua tahun lalu Xiaomi Indonesia menghadirkan Xiaomi Pad 6 yang terbukti andal di harga Rp5 juta, tahun ini Xiaomi kembali hadirkan penyegaran dari tablet tersebut – Xiaomi Pad 7 dengan spesifikasi yang lebih baik lagi.
Layar 3,2K 11,2 inci dengan refresh rate 144Hz dan kecerahan 800 nits, chipset terbaru Snapdragon 7 Plus Gen 3, konfigurasi memori 8/256GB, dan dukungan fast charging 45W – beberapa perbaikan dibandingkan versi sebelumnya, membuat saya tertarik untuk mencoba Xiaomi Pad 7 untuk digunakan sehari-hari. Apakah tablet Xiaomi kali ini lebih baik dari generasi sebelumnya, dan bagaimana pengalaman ketika menggunakannya untuk mendukung aktivitas sehari-hari?
Simak review ini lebih lanjut untuk mengetahui pengalaman menggunakan Xiaomi Pad 7!
Desain

Di sisi desain Xiaomi Pad 7 terasa mirip-mirip dengan pendahulunya. Masih sama mewahnya dengan bahan alumunium di sekujur bodi. Rasa ketika memegang tablet menurut saya tidak mencerminkan harganya yang ‘hanya’ Rp5 jutaan. Mirip iPad Pro yang jauh lebih mahal – mewah! Ukurannya juga sedikit lebih tipis dari pendahulunya, dengan ketebalan 6,2mm dan bobot yang sedikit lebih berat di 500 gram.




Beralih ke bagian samping, terdapat tiga mikrofon dan empat speaker. Ketersediaan port terbilang standar saja, Xiaomi Pad 7 hanya memiliki satu port USB-C. Modul kamera 13MP dengan LED flash terlihat menonjol di belakang, dan terdapat tiga titik pin konektor magnetik di bagian ujung bodi untuk koneksi ke keyboard case.

Saya rasa, Xiaomi Pad 7 punya desain yang simple namun berkualitas tinggi. Penggunaan bahan bodi yang berkualitas dan layout yang rapih menjadi kuncinya. Warna Gray pada unit yang saya gunakan terlihat kalem dan elegan, namun tersedia pula warna lainnya yang lebih atraktif seperti Blue dan Green.
Baca juga: Review Xiaomi Redmi Note 14 Pro 5G: Naik Kelas, Harga Tetap Sama
Layar

Xiaomi Pad 7 membawa upgrade spesifikasi yang terbilang signifikan pada layarnya. Ukurannya menjadi 11.2 inci dengan resolusi mencapai 3.2K 2136 x 3200 pixels, begitu pula panelnya yang menggunakan IPS dengan kontras rasio tinggi, dan kecerahan hingga 800 nits. Refresh rate 144Hz pada layar tetap dipertahankan, yang tentu saja amat sangat menyenangkan. Ketika scrolling antar menu dan berpindah-pindah aplikasi – pergerakan pada layar tablet ini terlihat sangat smooth! Respons layar sentuhnya juga akurat dan mampu mendeteksi sentuhan yang agak terburu-buru.

Panel IPS yang digunakan Xiaomi Pad 7 memiliki kualitas yang sempurna untuk harga Rp5 juta. Layarnya telah mendukung kalibrasi warna DCI-P3 serta HDR10 dan Dolby Vision, sangat menyenangkan kala saya menonton film dengan aplikasi streaming seperti Netflix dan Disney Hotstar. Mata dimanjakan dengan warna yang tampil vivid dan hidup. Kaca layarnya juga terasa halus di tangan dan minim bekas sidik jari dengan oleophobic coating yang mumpuni.
Rasio layar 3:2 membuat Xiaomi Pad 7 lebih nyaman digunakan untuk bekerja dibandingkan dengan pendahulunya yang punya layar rasio 16:10. Pada posisi portrait, rasanya juga pas untuk membaca buku atau dokumen dengan lebih leluasa. Saya rasa, tablet ini cocok digunakan dengan posisi landscape dengan keyboard case – namun sesekali bisa digunakan tanpa keyboard case dengan posisi portrait untuk membaca.
Kamera

Pada umumnya, salah satu alasan orang membeli tablet adalah untuk video conference. Oleh karena itu, kamera depan menjadi bagian utama yang harus dicoba. Bagian ini sendiri merupakan keunggulan Xiaomi Pad 7, dengan posisi kamera depan berada di atas kala tablet ditaruh di posisi landscape – natural, seperti menggunakan laptop.
Resolusi 8MP terbilang standar, namun angle ekstra lebar pada lensa kamera Xiaomi Pad 7 sangat berguna untuk menampilkan sudut pandang yang lebih luas dan mendukung fitur FocusFrame. FocusFrame sendiri berfungsi seperti Center Stage pada iPad, kamera akan selalu mengikuti wajah pada saat melakukan video conference sehingga kita bisa lebih bebas bergerak – fitur yang tidak dimiliki oleh beberapa kompetitor di kelas serupa.
Kualitas kamera depan sendiri sangat memuaskan, terlihat tajam dengan skin tone yang natural walau resolusinya hanya 8MP. Digunakan untuk berfoto, ia dapat melawan backlight berkat photo processing yang mumpuni. Hasil videonya tak kalah bagus, mikrofon dapat menangkap suara dengan jernih dan empuk. Gambar juga terlihat jelas dan tentunya presentable kala digunakan untuk online meeting.
Kamera belakang hadir sebagai pelengkap dengan resolusi 13MP f/2.2. Hasilnya menurut saya memuaskan untuk ukuran tablet, kurang lebih seperti hasil kamera smartphone Xiaomi di rentang harga Rp 2 juta. Saya rasa image processing yang bagus punya andil di sini, terlihat dari dynamic range dan warna yang dihasilkan. Ia baru terlihat kurang memadai saat intensitas cahaya berkurang, bukaan f/2.2 belum cukup mumpuni untuk menangkap cahaya. Setidaknya kamera belakang dilengkapi dengan night mode serta dapat digunakan dalam keadaan ‘darurat’ (seperti saat baterai smartphone habis) atau untuk foto kertas maupun dokumen.
Fitur

Urusan software, Xiaomi Pad 7 datang dengan HyperOS 2 dengan versi Android 15. Tampilan antarmuka sudah terbilang memadai untuk sebuah tablet, dengan pemanfaatan ruang dan UI yang lebih maksimal untuk dijalankan di layar berukuran besar. Adapun jaminan update dari tablet ini adalah sebanyak dua versi Android dan tiga tahun security patch.
Fitur desktop mode merupakan bagian yang menurut saya harus ada di tablet Android, dan Xiaomi Pad 7 memilikinya. Workstation yang dapat diakses dengan mudah dari menu control center dapat mengganti tampilan dari yang seperti tablet, jadi seperti desktop. Berbagai aplikasi yang terinstal dapat dibuka dengan mode multi-window secara bersamaan, dan ukurannya juga dapat diatur. Memudahkan kala harus berjibaku dengan banyak aplikasi produktivitas di satu waktu.

Bila sedang tidak ingin menggunakan Workstation mode, navigasi pada Xiaomi Pad 7 tetap dapat berjalan dengan baik. Aplikasi dapat ditampilkan secara side-by-side (split screen) maupun floating window. Besar tampilan apps dan posisinya dapat diatur. Jumlah maksimal aplikasi yang dapat berjalan dengan mode ini adalah masing-masing dua untuk split screen dan dua untuk floating – jadi total empat aplikasi dapat diakses secara bersamaan.
Fitur-fitur fungsional yang ada pada HyperOS seperti Dual Apps atau kustomisasi tampilan yang lengkap, tersedia pada Xiaomi Pad 7. Ada satu fitur baru yang menarik yakni Conference Tools – fitur yang dapat diaktifkan pada saat melakukan video conference atau panggilan video. Kala fitur ini diaktifkan, saya bisa mengakses fitur beautify, subtitle transcription, dan FocusFrame – semuanya saya rasa efektif dalam menunjang kegiatan meeting online.
Aksesori Xiaomi Pad 7

Xiaomi menyediakan dua aksesoris tambahan yang dapat dibeli untuk menunjang kemampuan Xiaomi Pad 7. Saya rasa, aksesoris yang tersedia tidak boleh terlewatkan untuk dibahas karena menyangkut produktivitas yang dapat dilakukan dengan tablet ini. Kedua aksesoris tersebut ialah Keyboard Case dan Xiaomi Focus Pen. Masing-masing dibanderol seharga Rp 999.000 dan saya berkesempatan untuk menggunakan keduanya secara bersamaan.

Keyboard case untuk Xiaomi Pad 7 berbentuk seperti folio case dengan bahan kulit sintetis hitam yang terlihat mewah. Cara memasangkannya dengan Xiaomi Pad 7 sangat mudah, cukup tempelkan ke bagian bodi belakang dan case akan menempel dengan erat berkat magnet yang disematkan. Tiga pin pogo di bagian belakang menjembatani koneksi antara keyboard dan tablet. Sedikit catatan, case ini tidak mendukung koneksi Bluetooth sehingga keyboard harus digunakan dengan posisi case menempel pada tablet.

Saya mencoba keyboard case ini untuk mengetik naskah review. Setelah menggunakannya, saya menyukai bahan tuts keyboard yang premium dengan plastik halus (seperti keyboard MacBook Pro 2017 milik saya) dan bukan plastik kasar dengan tekstur kulit jeruk yang kurang nyaman di jari.
Ukuran tutsnya pas dan tidak mengganggu flow mengetik saya, begitu juga key travel yang terasa empuk. Adapun satu keluhan yang saya rasakan, ada pada angle tablet yang tidak bisa diatur, membuat saya merasa kurang nyaman di beberapa kondisi (misal ketika meja terlalu rendah atau mengetik sambil duduk bersila di lantai).

Berpindah ke Xiaomi Focus Pen, stylus ini dapat langsung dikoneksikan dengan Xiaomi Pad 7 hanya dengan menempelkannya pada bodi bagian samping dan menyalakan Bluetooth. Isi ulang daya dilakukan secara wireless kala pen menempel pada bodi tablet, dan daya tahannya awet – saya tidak pernah mengalami kehabisan baterai walau menggunakannya seharian untuk menggambar sketsa.
8192 level pressure sensitivity pada Xiaomi Focus Pen membuatnya terasa akurat kala digunakan untuk menggambar. Latencynya pun minim, saya merasa nyaman kala menggunakannya untuk menulis di notes dan menggambar di aplikasi Notes dan Autodesk SketchBook. Selain itu, ada dua tombol pada bodi pen yang berguna untuk berpindah-pindah slide saat sedang menayangkan slide – tak hanya untuk menggambar, tapi juga dapat diandalkan saat digunakan untuk presentasi.
Performa

Sektor performa mendapatkan pembaruan yang cukup signifikan. Kini, Xiaomi Pad 7 menggunakan chipset terbaru Qualcomm Snapdragon 7 plus gen 3 dengan CPU octa-core clock (Octa-core (1×2.8 GHz Cortex-X4, 4×2.6 GHz Cortex-A720, dan 3×1.9 GHz Cortex-A520) dan fabrikasi 4 nm – pembaruan dari Xiaomi Pad 6 yang menggunakan Snapdragon 870. Untuk memori masih sama persis dengan pendahulunya, dengan RAM 8GB dan memori internal 256GB (UFS 3.1) sebagai standar. Dengan spesifikasi terbaru, bagaimana performanya kala digunakan sehari-hari?
Chipset yang digunakan terbilang lumayan baru, dengan fabrikasi 4nm yang punya konsumsi daya rendah namun tetap berperforma tinggi. Saya turut merasakan kelebihan dari chipset baru ini ketika menggunakan Xiaomi Pad 7 – ia tak pernah terasa tidak stabil ataupun panas berlebih. Walaupun bukan chipset flagship, namun sudah sangat mendekati flagship secara performa dan tentu saja lebih baik dari pendahulunya yang menggunakan chipset flagship agak lawas.
Sebagai orang yang tangannya cepat sekali bergerak kala menyentuh layar, Xiaomi Pad 7 dapat mengikuti ritme saya tanpa terasa ngos-ngosan. Chrome dengan puluhan tab, office dan PDF reader, notes, Youtube untuk mendengarkan lagu, memantau sosial media, semuanya dapat dijalankan secara bersamaan dengan lancar. Pengalaman paling berkesan adalah ketika saya menggunakannya untuk edit video dengan VN dan CapCut – preview dan rendering video 1080p dan 4K berjalan dengan mulus, membuat tablet ini layak digunakan untuk video editing!

Bagaimana bila Xiaomi Pad 7 digunakan untuk bermain game? Saya mengujinya dengan tiga game – Mobile Legends, Car Driving Indonesia (game simulasi di Roblox yang cukup berat), dan Genshin Impact. Bermain Mobile Legends dengan setting maksimal dan tetap mendapat FPS kompetitif bisa dilakukan dengan mudah oleh tablet ini.
Aksesori keyboard dapat digunakan di CDID seperti bermain di laptop dan game berjalan mulus dengan grafis high, mencapai 40-50 fps. Genshin Impact yang terkenal berat, dapat saya mainkan dengan FPS yang nyaman di settingan medium-high. Bagi saya, pengalaman gaming pada Xiaomi Pad 7 sudah masuk kategori memuaskan untuk sebuah tablet di harga Rp 5 jutaan.
Baterai

Di balik tipisnya bodi, baterai Xiaomi Pad 7 yang berkapasitas 8850 mAh sudah mumpuni untuk mentenagai tablet ini. Untuk menguji kemampuannya, saya menggunakan tablet ini di berbagai skenario – dari ringan sampai berat. Baterainya sukses menemani aktivitas saya tanpa harus sering silaturahmi dengan charger.
Penggunaan Xiaomi Pad 7 secara ringan seperti baca PDF, scrolling timeline X dan Instagram Stories, serta browsing dengan Google Chrome dalam durasi sekitar 4-5 jam sehari membuat baterai tablet berkurang dari 100% menjadi 15% dalam tiga hari. Bila digunakan untuk bekerja seperti Zoom meeting dan mengolah data dengan Google Docs dan Office 365, baterai dapat bertahan dari pagi hari hingga besok paginya. Bagaimana bila digunakan untuk bermain game? Tablet ini dapat bertahan dari pagi hingga sore untuk bermain Mobile Legends.

Semakin cepat dalam pengisian ulang daya baterai, kini Xiaomi Pad 7 mendukung fast charging hingga 45W. Baik adaptor maupun kabel USB-C berwarna putih sudah disediakan ke dalam paket penjualan. Xiaomi Pad 7 sendiri mendukung protokol Quick Charge, Power Delivery, dan Mi Fast Charging. Proses charging dari 20% sampai 100% memakan waktu 1,5 jam saja, sudah jauh membaik dari pendahulunya yang butuh hampir 2 jam.
Kesimpulan

Dengan harga Rp5,499 juta, Xiaomi Pad 7 masih layak disebut sebagai sebuah tablet yang pantas untuk dibeli. Desain premium, layar semakin bagus dan nyaman dipandang, performa yang ciamik untuk digunakan sehari-hari serta kenyamanan penggunaan yang tinggi dengan suhu adem dan baterai awet, Xiaomi Pad 7 menjadi tablet yang pas untuk digunakan beraktivitas sehari-hari. Kelengkapan aksesoris berupa keyboard dan stylus pen yang dapat dibeli secara resmi juga turut menyumbang kenyamanan memakainya.
Adapun sejumlah kekurangan saya rasakan selama memakai tablet ini. Utamanya, ketiadaan opsi cellular dengan GPS menjadi poin yang harus Gizmo friends pertimbangkan sebelum membelinya. Bila kekurangan tersebut tak menjadi masalah, saya sangat merekomendasikan Xiaomi Pad 7 untuk Gizmo friends miliki!
Spesifikasi Xiaomi Pad 7

General
Device Type | Tablet |
Model / Series | Xiaomi Pad 6 |
Released | 13 Maret, 2025 |
Status | Available |
Price | IDR 5.499.000 (8/256GB) |
Platform
Chipset | Qualcomm SM7675-AB Snapdragon 7+ Gen 3 (4 nm) |
CPU | Octa-core (1x2.8 GHz Cortex-X4 & 4x2.6 GHz Cortex-A720 & 3x1.9 GHz Cortex-A520) |
GPU | Adreno 732 |
RAM (Memory) | 8GB |
Storage | 256GB |
External Storage | None |
Operating System | Android 15 |
User Interface | HyperOS 2 |
Design
Dimensions | 251.2 x 173.4 x 6.2 mm |
Weight | 500 g |
Design Features |
Colors: Gray, Blue, Green Armor Aluminum unibody |
Battery |
8850 mAh mendukung fast charging 45W |
Display
Screen Type | IPS LCD Touchscreen |
Size and Resolution | 11.2" 3200 x 2136 pixels, 144Hz |
Touch Screen | Yes |
Features |
144Hz Refresh Rate HDR10 Dolby Vision 800 nits brightness |
Network
Network Frequency | WiFi |
SIM | None |
Data Speed | - |
Camera
Multi Camera | Yes (Rear) |
Rear | 13 MP, f/2.2, PDAF |
Front | 8MP, f/2.2 ultrawide |
Flash | LED Flash |
Video | 4K 30fps front, FHD 30fps rear |
Camera Features | Portrait, pro mode, night mode |
Connectivity
Wi-fi | Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/a/6, dual-band, Wi-Fi Direct, hotspot |
Bluetooth | 5.4, LHDC 5, A2DP, LE |
USB | USB Type-C 3.2, reversible connector; accessory connector |
GPS | No |
HDMI | No |
Wireless Charging | No |
NFC | |
Infrared | No |
Smartphone Features
Multimedia Features |
Loudspeaker with stereo speakers (4 speakers) Dolby Atmos |
FM Radio | No |
Web Browser | HTML5 |
Sensors | accelerometer, gyro, proximity |
Artikel berjudul Review Xiaomi Pad 7: Tablet Rasa Premium, Praktis nan Produktif yang ditulis oleh Rahadian Masaliha pertama kali tampil di Gizmologi.id