Comeback ke Pasar Indonesia, Honor Siapkan Strategi Fokus di Ekosistem dan AI

5 hours ago 2
ARTICLE AD BOX

Shenzhen (China), Gizmologi – Setelah sempat absen dari pasar Indonesia sejak 2019, Honor pada Februari 2025 resmi kembali ke Tanah Air dengan strategi dan roadmap yang matang. Untuk membuktikan keseriusannya tersebut, Honor Indonesia bahkan mengajak sejumlah media dan tech reviewer, termasuk Gizmologi, untuk berkunjung ke kantor pusatnya yang berada di Shenzhen, China.

Baca juga: Review Honor Magic V3: Foldable Tipis dengan Integrasi AI Google

Shenzhen memang telah menjadi “Silicon Valley” di mana banyak perusahaan teknologi bermarkas di sini. Beberapa di antaranya yang cukup familiar adalah raksasa teknologi Huawei, produsen drone Dji, raksasa otomotif BYD, perusahaan internet Tencent, dan lainnya. Untuk nama pertama yang disebut, dikenal sebagai “orang tua” dari Honor yang pada 2020 dilepas, sehingga Honor menjadi brand yang mandiri.

Di kantor pusat Honor dengan gedungnya yang megah di distrik Futian, kami bertemu dengan Peter Chen yang menjabat sebagai Country Manager Honor Indonesia. Pada kesempatan tersebut, ia menegaskan bahwa kehadiran kembali mereka bukan sekadar uji pasar, melainkan bagian dari strategi jangka panjang untuk membangun kembali ekosistem dan posisi brand di tengah persaingan ketat industri smartphone Indonesia.

“Kami kembali ke Indonesia bukan hanya untuk memperkenalkan produk baru, tetapi juga untuk membangun nilai jangka panjang. Kami berinvestasi besar dalam pasar ini,” ujar Peter Chen dengan penuh optimisme.

AI Sebagai Fokus Pengembangan

Huawei Connect

Salah satu inovasi utama yang akan diusung Honor adalah pengembangan asisten AI yang lebih canggih. Meskipun mereka memiliki AI Assistant bernama “Yoyo” di pasar Tiongkok, untuk pasar internasional termasuk Indonesia, Honor memilih untuk berkolaborasi penuh dengan ekosistem Google.

“Kami 100% fokus pada Google ecosystem di luar Tiongkok. Apa pun fitur AI terbaru dari Google, kami ingin menjadi yang pertama menghadirkannya di perangkat kami,” jelas Wu Bin, salah satu perwakilan Honor Global yang turut mendampingi sesi wawancara.

Honor juga tengah menjajaki kerja sama lebih dalam dengan Google untuk mengembangkan fitur AI yang relevan dengan generasi muda, seperti prediksi perilaku pengguna hingga integrasi lintas aplikasi. Salah satu contohnya adalah fitur Magic Portal, yang dapat memahami konteks penggunaan gambar dan secara otomatis menyarankan aplikasi seperti TikTok atau Instagram untuk berbagi.

Peter juga menekankan bahwa teknologi AI di perangkat Honor bukan sekadar gimmick, tapi benar-benar dirancang untuk membantu pengguna dalam aktivitas sehari-hari. Salah satu fitur yang menjadi sorotan adalah AI Super Zoom, yang memungkinkan pengguna melihat objek jarak jauh dengan menggunakan kombinasi komponen optik dan pemrosesan AI.

Honor juga memperkenalkan fitur AI Deepfake Detection yang mampu mendeteksi apakah panggilan video benar-benar berasal dari orang yang dikenal atau berpotensi penipuan. Fitur ini dihadirkan sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap meningkatnya ancaman penyalahgunaan teknologi AI.

Strategi Produk

Peter Chen Honor Indonesia

Dalam beberapa tahun terakhir, Honor telah menapaki jalur transisi dari brand value-entry menjadi brand teknologi premium, dan strategi serupa akan dibawa ke Indonesia. “Kami akan hadir dengan produk-produk unggulan yang berfokus pada segmen mid-to-premium. Target kami jelas, menjangkau konsumen kelas menengah yang terus tumbuh dan mencari perangkat inovatif dengan desain premium,” tambahnya.

Terkait dengan tantangan utama dalam bersaing di segmen premium, Peter menjawab bahwa perusahaan sudah membuktikan kemampuan kami di pasar seperti Malaysia dan Hong Kong. “Di Malaysia, Honor berada di posisi ketiga setelah Apple dan Samsung untuk segmen premium. Di Hong Kong, market share kami bahkan mencapai 50% untuk perangkat foldable premium,” ujarnya.

Baca juga: Review Honor X9c: Smartphone Stylish dengan Durabilitas Tinggi

Di Indonesia sendiri, sejak comeback ini respon pasar juga terbilang cukup bagus. Salah satu produk yang sudah dirilis adalah Honor X9C, yang menurut Peter telah mencatat penjualan lebih dari 3.000 unit hanya dalam waktu satu bulan sejak peluncuran perdananya. Angka ini terbilang impresif, mengingat distribusi Honor di Indonesia masih dalam tahap awal.

Peter Chen menyatakan bahwa perusahaan akan fokus pada investasi yang mendalam untuk kembali masuk ke pasar Indonesia dengan lebih kuat. “Kami berencana meluncurkan beragam produk baru tahun ini, termasuk smartphone, tablet, laptop, dan perangkat audio. Kami ingin membangun ekosistem lengkap di pasar ini,” ujar Peter Chen.

Honor juga menekankan pentingnya memahami regulasi lokal dan mengadaptasi produk sesuai kebutuhan pasar Indonesia. Proses pengujian dan penyesuaian perangkat lunak menjadi fokus utama mereka agar produk-produk Honor dapat bersaing di pasar lokal.

Ia juga menegaskan pentingnya memahami karakteristik konsumen lokal. “Kami melakukan survei mendalam untuk memahami perilaku dan kebiasaan pengguna smartphone di Indonesia. Konsumen Indonesia itu unik, dan kami ingin memberikan solusi yang benar-benar sesuai kebutuhan mereka,” ucapnya.

Honor menilai bahwa pengguna smartphone kelas menengah di Indonesia memiliki minat tinggi terhadap desain elegan dan teknologi yang bermanfaat, bukan sekadar trendi. “Mereka mencari produk yang menyatukan estetika dan fungsi. Dan kami percaya, Honor bisa memenuhi ekspektasi itu,” tutup Peter.

Artikel berjudul Comeback ke Pasar Indonesia, Honor Siapkan Strategi Fokus di Ekosistem dan AI yang ditulis oleh Bambang Dwi Atmoko pertama kali tampil di Gizmologi.id

Read Entire Article