Pep Guardiola Akui Saatnya Tim Lain Juara

1 week ago 3
ARTICLE AD BOX
LONDON, NusaBali
Manajer Manchester City Pep Guardiola mengakui, mungkin saatnya tim lain memenangkan Premier League, setelah periode sukses yang panjang. Namun Pep pun menolak, hal itu akhir dari sebuah era dan tetap akan berjuang kembali meraih kemenangan.

ManCity memenangkan enam dari tujuh gelar Premier League terakhir, termasuk empat kali berturut-turut. Namaun The Citizen kini tertinggal lima poin dari pemimpin klasemen, Liverpool, usai kalah 1-2 dari Brighton and Howe Albion, di Amex Stadium, Brighton, Minggu (10/11) dinihari WITA.

ManCity unggul lebih dulu lewat gol Erling Haaland, namun Brighton membalikkan keadaan 2-1 lewat Joao Pedro dan Matt O'Riley. Itu lahan itu menandai kekalahan keempat beruntun bagi Guardiola dalam 17 tahun karier kepelatihannya (tanpa adu penalti). 

Hasil itu juga rekor empat kali kalah beruntun pertama ManCity dalam 18 tahun sejak masa kepelatihan Stuart Pearce. ManCity kalah dari Bournemouth dan Brighton di EPL, Tottenham Hotspur di Carabao Cup, dan Sporting Lisbon di Liga Champions.

City pun kini kian jauh di bawah Liverpool dengan 23 poin dari 11 laga, terpaut lima poin dari The Reds yang dalam laga lain mengalahkan Aston Villa 2-0. Sedangkan Brighton menembus empat besar dengan 19 poin.

City tampil dominan dengan menguasai 61 persen lalu lintas umpan dan melepaskan 15 tendangan yang enam di antaranya tepat sasaran, namun Brighton tampil lebih klinis, dengan empat peluang.

"Setelah tujuh tahun memenangkan enam Premier League, mungkin satu tahun tim lain memang layak mendapatkannya,” ujar Guardiola dilansir bola.com, Minggu. 

ManCity saat ini dihantui banyak cedera, termasuk Ruben Dias, John Stones, Jeremy Doku, dan Jack Grealish—meski dia dipanggil untuk membela Timnas Inggris—serta Rodri dan Oscar Bobb yang absen lebih lama.

Bek tengah Nathan Ake dan Manuel Akanji hanya cukup fit di bangku cadangan sehingga Guardiola memberikan kesempatan pertama kali bagi Jahmai Simpson-Pusey, yang berusia 19 tahun, untuk tampil sebagai starter ManCity di Premier League.

Guardiola pernah mengalami tiga kekalahan berturut-turut bersama Bayern Munchen pada musim 2014-2015, dan kalah dalam adu penalti di laga keempat.  Kekalahan terburuk sebagai pelatih ManCity adalah tiga kekalahan berturut-turut.

Guardiola juga mengakui timnya sedang dilanda cedera dan tidak mampu bersaing selama 90 menit. Menurutnya, tim memainkan babak pertama dengan sangat baik, tetapi gagal mempertahankan ritme di babak kedua.

"Kami akan membersihkan pikiran selama jeda internasional dan semoga para pemain kami kembali fit. Saat para pemain kembali, saya tidak ragu, kami akan kembali ke performa terbaik," kata Guardiola.

Setelah jeda internasional, Man City menghadapi jadwal berat dengan laga melawan Tottenham, Liverpool, Nottingham Forest, Crystal Palace, Manchester United, dan Aston Villa sebelum Natal. *
Read Entire Article