Koster ‘Disikat’ Anak Muda Gumi Serombotan

1 week ago 1
ARTICLE AD BOX
Diskusi ini digelar Gerakan Muda Masa Kini (Gemini) Study Club Bali. Hadir dalam acara ini dari kalangan mahasiswa, komunitas muda, seluruh jejaring pemuda di Klungkung hingga penggiat seni, dan lainnya.

Sebelum dimulai, Koster menegaskan siap ‘disikat’ dengan berbagai pertanyaan dalam diskusi tersebut. Dari kalangan pemuda di antaranya menanyakan mengenai pembangunan infrastruktur di Kecamatan Nusa Penida, keberlanjutan Pusat Kebudayaan Bali (PKB) di eks galian C Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung.

Koster mengatakan terjadi peningkatan kunjungan signifikan ke Nusa Penida setelah dibangun Pelabuhan Segitiga Emas, meliputi Pelabuhan Sanur di Kota Denpasar, Sampalan di Nusa Penida, dan Bias Munjul di Nusa Ceningan, Kabupaten Klungkung. Dalam situasi normal penyeberangan dari Pelabuhan Sanur-Nusa Penida dalam sehari rata-rata 5.000 sampai 6.000  orang. "Kalau lagi booming bisa puluhan ribu, itu baru Sanur belum dari pelabuhan lainnya," ujar Koster.

Karena kecepatan kunjungan wisatawan tinggi maka tidak ada pilihan lain selain meningkatkan infrastruktur, kapasitas jalan, hingga pelebaran jalan agar lebih memadai untuk transportasi. Termasuk pembangunan jalan lingkar. Selain itu juga akan dibangun jembatan dari Pulau Nusa Ceningan-Nusa Lembongan. "Sudah direncanakan akan kita eksekusi di periode dua, kita bangun jembatan itu," tegas Koster.

Dengan peningkatan kunjungan wisatawan dapat membuka peluang usaha untuk warga lokal, seperti buka warung, penginapan, tempat wisata, transportasi. "Tentu kita juga tetap meminta masukan. Astungkara terpilih kita sama-sama tuntaskan permasalahan di Nusa Penida," ujar Gubernur Bali periode 2018-2023 ini. Koster, menegaskan bahwa dana pinjaman sebesar Rp1,5 triliun untuk penataan lahan 326 hektare di Klungkung telah membuahkan hasil yang sangat baik. Nilai aset lahan tersebut kini diperkirakan mencapai Rp 5 triliun yang menunjukkan bahwa investasi tersebut telah menghasilkan keuntungan bagi masyarakat Bali. "Modalnya Rp1,5 triliun dan sekarang menurut perhitungan tim appraisal, nilai asetnya mencapai Rp 5 triliun," ujar Koster.

Meskipun demikian Koster menegaskan tidak akan mengizinkan lahan ini dijual kepada pihak swasta. Karena kawasan itu untuk pembangunan Pusat Kebudayaan Bali. Sebenarnya sudah ada investasi untuk membangun zona inti budayanya, namun harus terjeda setahun lebih. "Tidak gampang ini, konsep besar harus dikerjakan oleh orang yang pikirannya besar, komitmennya kuat, konsisten, punya kemampuan, punya pergaulan, tanpa itu tidak bisa. Makanya terhenti, kalau itu mau lanjut kita harus dua kali, tidak ada pilihan lain," ujar Koster.

Dia memastikan jika kembali terpilih menjadi Gubernur paling lambat PKB akan dibangun tahun 2026 nanti. Dalam pembangunannya tidak akan menggunakan dana APBD, namun dari pihak swasta. "Lahannya sudah dibebaskan dan sudah banyak yang mau investasi di sana, astungkara berjalan lancar," ujar politisi senior PDIP asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.

Tak hanya itu, panggung besar berskala internasional juga akan dibangun di PKB. Sehingga menjadi ikon pariwisata tak hanya di Bali tapi di Indonesia. Kata Koster, hal ini penting, karena Bali kuat budayanya dan secara historis Klungkung ini zaman Kerajaan Gelgel dulu Kebudayaan Bali mencapai masa keemasannya di zaman Raja Dalem Waturenggong. "Itulah sebabnya ada tuntunan untuk membangun PKB di sini, kalau ini dibangun tidak hanya budaya yang terjaga, akan ada destinasi wisata baru, pusat pertumbuhan ekonomi baru. Ini luar biasa tak ada seindah dan seluas itu di Bali," kata Koster. 7 wan
Read Entire Article