ARTICLE AD BOX
NasDem siap memberikan dukungan dalam penanganan dan pengelolaan sampah di tengah pro dan kontra terhadap kebijakan Gubernur Koster, terutama soal masalah sampah plastik.
Dukungan itu diungkapkan langsung Ketua DPD NasDem Kota Denpasar Anak Agung Ngurah Gde Widiada di sela-sela diskusi yang dihadiri Ketua DPW NasDem Bali sekaligus Anggota Fraksi NasDem DPR RI Dapil Bali I Nengah Senantara serta kader NasDem di Kantor DPD NasDem Denpasar, Kawasan Niti Mandala, Denpasar, Rabu (16/4).
Dalam diskusi selama dua jam tersebut, DPD NasDem Denpasar secara khusus mengundang pegiat lingkungan dan teknik pengolahan sampah yang merupakan alumni ITS Dr Made Wahyu Wijaya sebagai pembicara. Hadir juga Akademisi dari Universitas Mahasaraswati Denpasar Daniel Manek yang membedah hubungan korporasi dengan birokrasi terkait kebijakan penanganan sampah. Kemudian hadir juga Anggota DPRD Denpasar dari Partai NasDem Wayan Gatra yang menggeber masalah sampah dan mengusulkan ada aksi besar dalam penanganannya.
Persoalan sampah dan lika-likunya dibedah habis hingga ada ide mengundang Gubernur Koster ke Kantor NasDem untuk berdiskusi soal penanganan sampah.
Sejumlah kader NasDem termasuk Widiada sendiri sudah pernah menjelajah ke Jepang dan Singapura terkait pola penanganan sampah menjadi produk yang bermanfaat. Kader NasDem pun membagikan ide dan gagasan soal penanganan sampah di Bali untuk dirangkum menjadi sebuah rekomendasi yang siap disodorkan kepada Pemprov Bali.
“Apalagi Gubernur Koster sendiri sudah komitmen akan memimpin langsung pola penanganan dan pengelolaan sampah di Bali yang saat ini menjadi persoalan dan tantangan besar,” ujar Widiada di sela-sela diskusi. Panglingsir Puri Peguyangan Denpasar ini mengatakan, NasDem harus ambil posisi untuk memberikan dukungan kepada Gubernur Koster dan jajarannya dalam penanganan sampah. “Memang urusan sampah bukan hal mudah. Gubernur Koster dengan segala risikonya saya lihat sangat siap. Walaupun dalam kebijakan beliau untuk mengatasi sampah, terutama sampah plastik ada yang menentang karena terkait dengan perusahaan dan produsen. Kita harus siap memberikan dukungan kepada Pak Koster,” ujar Widiada.
“Bali merupakan gate internasional yang berhubungan dengan banyak negara, maka penanganan sampah ini harusnya tidak susah. Seperti di Denpasar, saat ini perlu anggaran besar dan keberanian untuk menuntaskan masalah sampah. NasDem melalui wakil di dewan siap mendukung. Kalau untuk kebaikan Bali kenapa tidak? Kita tanggalkan dulu identitas politik untuk kemajuan Bali,” imbuh mantan Wakil Ketua DPRD Denpasar ini.
Sementara Anggota DPR RI, I Nengah Senantara menyebutkan, Bali sebagai pariwisata dunia menghadapi masalah sampah yang tak kunjung tuntas dan menjadi ancaman besar. “Nah, mumpung Bali punya Gubernur Koster dengan terobosan penanganan sampah, maka harus ada komitmen memberikan dukungan kepada kebijakan yang memang untuk Bali lebih maju. Prinsipnya kalau bukan dari kita siapa lagi. Sampah menyangkut lingkungan dengan dampak kehidupan sehari-hari seperti kesehatan, pencemaran air,” ujar Senantara.
Apalagi kata dia, masalah sampah plastik yang sulit di urai. “Dengan adanya Perda atau Surat Edaran Gubernur dalam membatasi sampah plastic pasti ada pro dan kontra. Prinsip, sepanjang untuk Bali, kita dukung all out. Jangan lagi mundur,” ujar Senantara. Senantara minta komitmen Masyarakat Bali agar sampah bisa dituntaskan. “Kalau nggak konsen, ke depan mau gimana? Krama Bali sibuk dengan yadnya dan menjaga budaya, sementara investor datang memanfaatkan kearifan lokal Bali untuk bisnis saja. Kalau Covid kemarin orang Bali diam menjaga daerah, investor sudah entah kemana. Kita harus dukung dulu kebijakan pemimpin Bali. Jangan ada lagi pro dan kontra,” imbuh Anggota Komisi VI DPR RI ini. 7 nat