Paus Fransiskus Dimakamkan 26 April di Santa Maria Maggiore, Sesuai Wasiat

3 hours ago 1
ARTICLE AD BOX
Paus Fransiskus meninggal dunia dalam usia 88 tahun, setelah berjuang melawan bronkitis yang berkembang menjadi pneumonia ganda, dan akhirnya mengalami stroke disertai koma serta gagal jantung. Ia mengembuskan napas terakhir di kediamannya di Kota Vatikan.

Dalam keterangan resmi, dokter Vatikan Andrea Arcangeli menjelaskan bahwa kematian Paus dikonfirmasi lewat prosedur thanatografi elektrokardiografi, dan secara medis disebabkan oleh kolaps kardiosirkulasi yang tak tertangani.

Prosesi Pemakaman dan Surat Wasiat

Rencana pemakaman ditetapkan dalam pertemuan para kardinal pada Selasa (22/4) pagi. Sementara itu, konklaf untuk memilih Paus baru dijadwalkan dimulai pada 5 Mei 2025.

Tidak seperti mayoritas pendahulunya yang dimakamkan di bawah Basilika Santo Petrus, Paus Fransiskus secara eksplisit memilih untuk dimakamkan di Basilika Kepausan Santa Maria Maggiore, tempat yang sangat dekat dengan hatinya. Dalam surat wasiat rohaninya tertanggal 29 Juni 2022 yang dipublikasikan Vatikan pada hari kematiannya, Fransiskus menulis:

“Sepanjang hidup saya, dan selama pelayanan saya sebagai imam dan uskup, saya selalu mempercayakan diri kepada Bunda Tuhan kita, Perawan Maria yang Terberkati. Karena alasan ini, saya meminta agar jenazah saya bisa beristirahat—menunggu hari Kebangkitan—di Basilika Kepausan Santa Maria Maggiore.”

Paus juga menginginkan makam sederhana tanpa ornamen khusus, cukup bertuliskan “Franciscus”, sebagai bentuk penghormatan terhadap Santo Fransiskus dari Asisi, tokoh yang namanya ia adopsi saat menjadi Paus.

Paus terakhir kali mengunjungi gereja tersebut pada 12 April 2025, untuk berdoa di hadapan ikon Maria yang sangat dihormati, Salus Populi Romani, sebelum kondisinya memburuk.

Prosesi pemakaman Paus Fransiskus dipastikan akan dihadiri para pemimpin dunia. Sejumlah nama besar telah mengonfirmasi kehadiran mereka, antara lain:
  • • Presiden Prancis Emmanuel Macron
  • • Presiden Amerika Serikat Donald Trump
  • • Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen
  • • Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy

Pengamanan dan logistik untuk prosesi besar ini sedang dipersiapkan otoritas Vatikan dan Pemerintah Italia secara ketat.

Warisan Kepausan

Selama 12 tahun masa kepemimpinannya, Paus Fransiskus dikenal sebagai figur reformis yang mendorong gereja lebih inklusif dan peduli pada isu-isu sosial seperti perubahan iklim, kemiskinan, dan imigrasi. Meski kesehatannya kerap terganggu dalam beberapa tahun terakhir, ia tetap aktif menjalankan tugas kerasulan hingga hari-hari terakhirnya.

Paus sempat tampil di depan publik dan memberikan berkat dalam Misa Minggu Paskah pada 20 April 2025, hanya satu hari sebelum wafat.

Dalam surat wasiatnya, Paus menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang mencintai dan mendoakannya, serta mempersembahkan penderitaannya di akhir hidup untuk perdamaian dunia.

“Penderitaan yang menandai bagian akhir hidup saya, saya persembahkan kepada Tuhan, demi perdamaian di dunia dan demi persaudaraan di antara manusia,” tulis Paus Fransiskus.

Biaya persiapan pemakaman Paus disebut telah ditanggung oleh seorang dermawan anonim, sebagaimana diatur langsung oleh Paus dalam surat instruksi kepada Kardinal Rolandas Makrickas, Komisaris Luar Biasa Basilika Santa Maria Maggiore.

Paus meminta agar ia dimakamkan di lorong sebelah Kapel Pauline, tempat ikon Salus Populi Romani berada, dengan penguburan di dalam tanah.

Menuju Konklaf

Dengan wafatnya Paus Fransiskus, Gereja Katolik kini memasuki masa sede vacante (takhta kosong). Para kardinal dari seluruh dunia akan berkumpul di Roma untuk menggelar konklaf, pemilihan Paus baru, yang akan dimulai 5 Mei 2025.

Nama-nama potensial pengganti mulai diperbincangkan, namun Vatikan masih belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait kandidat.

Read Entire Article