ARTICLE AD BOX
SINGARAJA, NusaBali
Calon siswa SMAN/SMKN Bali Mandara untuk tahun ajaran baru 2025/2026 berproses lebih awal. Ratusan peserta sedang mengikuti tahapan seleksi akhir, yakni bootcamp selama 3 hari penuh dari tanggal 2-4 Juni 2025. Mereka yang mengikuti bootcamp adalah peserta seleksi yang sudah lolos seleksi administrasi hingga tahap home visit (kunjungan rumah) untuk melihat langsung kondisi rumah dan kehidupan sehari-hari sebagai calon penerima pendidikan gratis.
Tahun ini adalah tahun kedua SMAN/SMKN Bali Mandara kembali menerima siswa dengan sistem berasrama. Sistem ini sempat terhenti selama dua tahun dan menjadi sekolah reguler pada tahun 2022-2023. Sistem sekolah berasrama dikembalikan pada tahun 2024 lalu.
SMAN Bali Mandara tahun ini mendapat kuota menerima siswa baru sebanyak 150 orang. Sedangkan SMKN Bali Mandara kuotanya lebih banyak 180 orang. Kedua sekolah rintisan Pemprov Bali ini sudah berproses sejak bulan April lalu secara bersamaan. Di awal proses pendaftaran SMAN Bali Mandara menerima 361 calon siswa.
Setelah dilakukan seleksi administrasi dan kunjungan rumah, meloloskan 225 orang untuk mengikuti bootcamp. Sedangkan SMKN Bali Mandara di awal pendaftaran menerima 307 pelamar. Lalu yang lolos ke tahap bootcamp 270 orang. Seluruh peserta seleksi bootcamp akan diciutkan kembali menjadi jumlah kuota yang disiapkan di masing-masing sekolah.
Pada hari kedua bootcamp, Selasa (3/6) seluruh calon siswa mengikuti tes wawancara. Panitia sekolah pun menghadirkan unsur lapisan masyarakat, selain dari guru setempat. Mulai dari kalangan akademisi dari sejumlah perguruan tinggi di Buleleng, tokoh adat, pengusaha, komunitas lingkungan, instansi pemerintah lingkup Pemkab Buleleng hingga perwakilan jurnalis di Buleleng.
Kepala Sekolah (Kasek) SMAN Bali Mandara, Ni Made Sri Narawati mengatakan tahapan seleksi calon siswa sekolah berasrama ini memang cukup panjang. Hal ini untuk memastikan siswa yang diterima nantinya benar-benar tepat sasaran dan layak menerima bantuan pendidikan gratis dari pemerintah.
“Kegiatan ini salah satu instruksi dari pimpinan bagaimana mengawal bantuan Pemprov tepat sasaran. Ini juga untuk menepis ada titipan si A dan si B. Tetapi mereka akan bertarung sesama anak dari keluarga tidak mampu baik dari kemampuan akademiknya, sosialnya, kepribadian sesuai indikator yang telah disusun panitia,” ucap Narawati. Selama tiga hari menginap di sekolah mengikuti bootcamp, calon siswa juga mengikuti tes kesehatan dan juga tes psikologi. Seluruh hasil tes akan digabungkan untuk menentukan calon siswa yang paling layak menerima bantuan pendidikan gratis ini. Selama bootcamp mereka sudah dikenalkan bagaimana lingkungan dan kebiasaan di asrama. Mulai dari jadwal kegiatan yang sangat teratur hingga tata tertib yang harus diikuti.
Dari ratusan calon siswa yang mengikuti bootcamp di SMAN/SMKN Bali Mandara sebagian besar masih didominasi anak-anak dari Kabupaten Buleleng, kemudian menyusul dari Kabupaten Karangasem dan kabupaten lainnya di Bali. 7 k23