ARTICLE AD BOX
Acara tersebut mengangkat tema ‘Toleransi Antar Umat Beragama dalam Memaknai Hari Suci Nyepi’.
Ketua Pengurus Suka Duka Umat Hindu karyawan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Gede Eka Sanjaya mengatakan kegiatan Dharma Santhi kali ini terasa istimewa karena kembali diadakan setelah vakum sejak pandemi Covid-19. Terakhir kali kegiatan serupa digelar pada 2019. Tahun ini, kegiatan dilaksanakan secara sederhana, meski begitu tetap sarat makna dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan lintas agama, terlebih karena bertepatan dengan momentum Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri.
“Tema toleransi kami angkat karena sangat relevan di Bali, khususnya di lingkungan bandara yang multicultural dan dalam hal toleransi beragama jadi hal sangat penting. Momen ini juga karena tahun ini berbarengan dengan Hari Raya Idul Fitri,” ujar Gede pada Selasa siang.
Salah satu momen paling mengharukan dalam acara tersebut adalah pemberian santunan kepada anak yatim beragama Hindu. Sebanyak 30 anak yatim menerima bantuan secara simbolis, dengan 16 anak hadir langsung dalam acara. Mereka berasal dari Yayasan Sunan Giri, Padangsambian, Denpasar Barat.
“Kami baru pertama kali mengadakan santunan ini dalam kegiatan Dharma Santhi. Ini sangat berkesan bagi kami. Ke depan, kami pasti akan mencari dan mendukung dan membantu yayasan lain yang ada di Bali,” katanya.
Acara juga diisi dengan wejangan spiritual dari Ida Nabe Mpu Pandita Ananda Carya, yang membawakan pesan-pesan moral tentang pentingnya menjaga toleransi dan keharmonisan dalam kehidupan beragama, terutama di lingkungan kerja yang penuh keberagaman seperti bandara. Dengan jumlah anggota Suka Duka mencapai sekitar 300 orang dan umat Hindu di lingkungan Bandara Ngurah Rai serta instansi mitra lebih dari 5.000 orang, Gede menekankan pentingnya eksistensi kegiatan keagamaan dan sosial seperti ini sebagai media edukasi dan pengingat akan nilai-nilai spiritual yang tak boleh luntur meski di tengah kesibukan dunia kerja.
“Sesibuk apapun aktivitas bandara, kami ingin menunjukkan bahwa karyawan Hindu di Bandara Ngurah Rai tetap eksis dan aktif dalam kegiatan keagamaan dan budaya,” imbuhnya.
Sementara, General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab mengungkapkan bahwa Nyepi merupakan hari yang sakral bagi umat Hindu, yang mengajarkan tentang pengendalian diri dan ketenangan. Sementara Dharma Santhi diharapkan dapat menjadi momentum untuk saling maaf-memaafkan, membangun kebersamaan, dan meningkatkan kerukunan antar umat beragama.
“Saya berharap semangat kebersamaan ini dapat terus kita jaga pada setiap aktivitas pekerjaan kita. Adapun yang terpenting adalah bagaimana kita bersama-sama dapat menjalin hubungan kerja dalam menjaga bandara ini menjadi lebih baik dan menjadi kebanggaan,” ucapnya. 7 ol3