ARTICLE AD BOX
Kepala BP Jamsostek Cabang Buleleng, I Gusti Ayu Hayatti Yowani mengatakan, program perlindungan yang diperoleh para atlet ini meliputi program dasar yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM). Jaminan ini akan memberikan perlindungan mulai atlet tersebut berangkat berlatih hingga pulang, maupun saat bertanding.
“Jika terjadi risiko kecelakaan yang menanggung biaya pengobatan adalah BP Jamsostek. Begitu juga ada atlet yang saat melakukan latihan atau bertanding terjadi kasus meninggal dunia, kami memberikan santunan kematian minimal Rp 42 juta,” ujarnya, Rabu (21/5) ditemui usai rapat Porjar di Kantor KONI Kabupaten Buleleng, Kota Singaraja.
Gusti Ayu menyebut, program perlindungan atlet dan official Porjar ini diikutsertakan hingga 12 Juli 2025, hingga perhelatan tersebut selesai. Ia berharap, nantinya para atlet bisa melanjutkan program secara mandiri. Kata dia, dengan premi yang terjangkau, atlet bisa mendapat jaminan dalam kegiatan berlatih maupun bertanding.
“Kami berharap para atlet walaupun sudah selesai dalam kegiatan Porjar agar tetap didaftarkan dalam program BP Jamsostek yang nanti pembayarannya secara mandiri. Premi per bulan hanya Rp 16.800, ini sangat terjangkau karena di sini jaminan sosial. Pemerintah hadir, untuk memberikan perlindungan khusus kepada para atlet,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pemuda dan Olahraga Disdikpora Buleleng, Putu Pasek Sujendra mengatakan, dalam Porjar 2025 Kabupaten Buleleng mengirimkan kontingen 1.204 terdiri dari atlet dan official. Rinciannya, sebanyak 999 atlet ikut dalam 34 cabang olahraga resmi, dan 158 atlet dan official ikut dalam 8 cabang olahraga eksebisi.
Pihaknya menargetkan Buleleng bisa meraih juara umum dua dalam kejuaraan yang akan digelar pada 31 Mei-5 Juni 2025 ini. “Target kami, kita selalu ada di rangking tiga, astungkara dengan jumlah atlet banyak, bila perlu rangking tiga jadi rangking dua,” ujarnya.
Pasek Sujendra menyebut, saat ini pemerintah telah menyiapkan anggaran untuk pemberian bonus kepada atlet berprestasi. Sehingga bonus tersebut, bisa diterima atlet tak lama dari perhelatan tersebut selesai.
“Bonus sudah kami siapkan. Uangnya sudah ada. Tinggal berjuang untuk Buleleng. Bila ada kekurangan, akan kami carikan dari perubahan anggaran," kata dia.
Selain menyiapkan bonus, Disdikpora Buleleng juga telah mendaftarkan kontingen Porjar dalam program perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan BPJS Ketenagakerjaan. Kebijakan ini ditujukan untuk mengantisipasi risiko cedera yang bisa terjadi selama masa latihan maupun kompetisi. “Ini sudah kami lakukan dari tahun ke tahun, sebagai bentuk antisipasi jika ada hal-hal yang tidak diinginkan," tandasnya. 7 mzk