Semangat dan Refleksi 79 Tahun ST Dwi Tunggal: Bulan Aktivitas sebagai Pilar Pengabdian kepada Masyarakat

1 month ago 19
ARTICLE AD BOX
Terbukti pada Juli hingga Agustus 2024. Digelar Bulan Aktivitas mengusung tema "Guna Caraning Wong Dusun". Acara ini bertujuan untuk menggali potensi keterampilan dan kejeniusan generasi muda sebagai pilar pengabdian kepada masyarakat.

Ketua Panitia Bulan Aktivitas, I Gede Adi Sanjaya Putra atau De Adi (22), menekankan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu program besar ST Dwi Tunggal yang diselenggarakan setiap tiga tahun sekali. “Tujuan utama Bulan Aktivitas adalah untuk meningkatkan partisipasi anggota dalam berbagai kegiatan yang bermanfaat, memperkuat ikatan sosial, dan mengembangkan keterampilan baru,” ungkap De Adi yang sehari-hari berprofesi sebagai guru.

Menurutnya, di era digital saat ini, interaksi langsung semakin jarang terjadi. Oleh karena itu, Bulan Aktivitas dirancang sebagai momentum bagi anggota ST Dwi Tunggal untuk lebih aktif secara fisik dan sosial, sekaligus memperkuat kesadaran akan pentingnya berorganisasi kepemudaan.

Rangkaian Acara Bulan Aktivitas

Kegiatan Bulan Aktivitas dimulai dengan sembahyang bersama di Pura Banjar Puseh, Pura Banjar Menesa, dan Pura Kahyangan Tiga Desa Adat Pedungan pada tanggal 20 Juli 2024. Hal ini dimaksudkan untuk memohon keselamatan dan kelancaran seluruh rangkaian acara. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Jalan Sehat, Dwi Tunggal Mencari Bakat (DMB), dan Dwi Tunggal Bali Quiz (DBQ) pada 28 Juli.

Jalan Sehat yang diikuti oleh seluruh anggota ST serta masyarakat Banjar Menesa-Puseh berlangsung dengan meriah, disusul dengan lomba pencarian bakat yang diikuti oleh anak-anak warga. "Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi, meningkatkan kreativitas, dan membangun kepercayaan diri," ujar De Adi.

DBQ sendiri melibatkan sembilan sekaa teruna dari berbagai banjar di Desa Pedungan, yang bertujuan meningkatkan wawasan, mengasah kemampuan berpikir cepat, dan memupuk rasa persaingan sehat. "DBQ juga menjadi sarana mempererat hubungan antar ST di Pedungan," tambah Deadi.

Selain itu, pada tanggal 11 Agustus diadakan Gelar Budaya dan Parade Budaya yang melibatkan berbagai seni dan tradisi Banjar Menesa-Puseh. 

Ketua ST Dwi Tunggal, I Ketut Widhidana atau Tut Becol (26), menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya untuk melestarikan kebudayaan lokal. "Kami bangga dapat menampilkan pagelaran budaya yang diakui UNESCO, seperti gambuh, dan melibatkan seluruh warga dalam kegiatan ini," ujar Widhidana yang juga seorang wirausahawan.

Pada tanggal 18 Agustus, dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia, berbagai lomba seperti balap karung, tarik tambang, dan lomba makan kerupuk diadakan di Lapangan Voli PORSAP. Rangkaian acara kemudian ditutup pada tanggal 24 Agustus dengan perayaan HUT ke-79 ST Dwi Tunggal yang juga menjadi momen pergantian pengurus baru untuk periode 2024-2027.


Peran Prajuru dalam Mendukung Kegiatan

Ketua Adat Banjar Puseh, I Ketut Dantara (52), menyatakan bahwa kegiatan ini sangat positif dalam mengaktifkan generasi muda untuk lebih peduli terhadap seni dan budaya. "Kami selalu mendukung penuh kegiatan ini, baik melalui pemikiran, pendanaan, maupun dukungan moral agar kegiatan seperti ini bisa berlanjut," ujar Dantara.

Hal senada juga diungkapkan oleh Kelian Adat Banjar Menesa-Pedungan, I Komang Sumastra (51), yang berharap kegiatan ini dapat terus membawa kemajuan bagi Banjar. "Dampak positifnya adalah kedekatan antara warga dan pemuda semakin erat, serta membangun semangat kebersamaan," tuturnya.

Andik Suryawan (38), Kepala Lingkungan yang telah menjabat selama delapan tahun, mengapresiasi kegiatan Bulan Aktivitas ini. Menurutnya, kegiatan ini sangat efektif dalam melibatkan seluruh kalangan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang tua, serta dalam melestarikan seni budaya lokal. "Kami berharap kegiatan ini dapat terus dilanjutkan dan bahkan ditingkatkan, terutama dalam menjaga keamanan dan kebersihan lingkungan," ujarnya.

Melalui rangkaian kegiatan ini, ST Dwi Tunggal tidak hanya merayakan ulang tahunnya yang ke-79, tetapi juga memperkuat rasa persatuan dan komitmen terhadap pengabdian pada masyarakat. Dengan berbagai dukungan dari prajuru dan masyarakat, semangat ST Dwi Tunggal untuk melesat menjadi lebih baik di masa depan tampak semakin nyata. *m03

Read Entire Article