KPU Evaluasi Debat Pertama Pilkada Tabanan

2 weeks ago 1
ARTICLE AD BOX
Evaluasi ini muncul setelah adanya suasana yang dinilai kurang tertib dari pendukung kedua pasangan calon (paslon) di akhir acara debat.

Pada debat perdana yang melibatkan pasangan calon Bupati-Wakil Bupati, yakni I Nyoman Mulyadi-I Nyoman Ardika (Mulyadi-Ardika) dan I Komang Gede Sanjaya-I Made Dirga (Sandi), perdebatan antara kedua paslon sempat memanas, terutama saat membahas permasalahan penanganan sampah di Tabanan. Ketua KPU Tabanan, I Wayan Suwitra menyoroti adanya keributan dari pendukung yang kurang tertib, terutama saat debat berlangsung. 

“Ada beberapa pendukung yang tidak mengikuti instruksi untuk duduk dan tetap melakukan yel-yel. Ini tentu akan kami evaluasi dan sampaikan kepada masing-masing paslon untuk debat selanjutnya agar bisa lebih baik,” jelasnya saat ditemui usai acara. Meskipun ada beberapa point evaluasi, Suwitra menyampaikan apresiasinya terhadap kelancaran debat ini yang diharapkan dapat menjadi referensi memilih bagi masyarakat Tabanan. Pihaknya juga berharap, pelaksanaan debat ini dapat meyakinkan masyarakat Tabanan dalam menentukan pilihan mereka. 

“Ini bisa menjadi referensi maupun acuan kepada para pemilih untuk menentukan pilihannya. Siapa yang cocok untuk memimpin Tabanan lima tahun ke depan,” ungkapnya saat ditemui usai acara, Kamis malam. Selain itu, terkait jumlah pendukung, KPU Tabanan telah membagikan 40 name tag yang mencakup pendukung dan paslon. “Jumlah peserta pendukung sudah dibatasi, tapi kami akan mempelajari kembali apakah perlu ada perubahan jumlah atau pengaturan lebih lanjut untuk debat berikutnya,” katanya.

Untuk diketahui, debat kedua Pilkada Tabanan dijadwalkan berlangsung pada 13 November mendatang di lokasi yang sama, yakni Bali Sunset Road Convention Centre, Denpasar. Untuk tema debat kedua akan kembali dirumuskan oleh tim perumus dan segera diumumkan kepada publik.

Pemilihan lokasi debat yang berlangsung di luar Tabanan, kata Suwitra terjadi karena mempertimbangkan fasilitas yang memadai dan representatif. “Kami sebenarnya sempat menjajaki beberapa tempat di Tabanan, namun belum menemukan yang cukup representatif untuk acara seperti ini. Kalau ada tempat yang representatif terutama dari segi luas, dan lainnya pasti kita arahkan ke sana,” tandasnya. 

Sementara dalam debat Pilkada Tabanan, Kamis malam berlangsung cukup seru. Paslon juga terlibat saling kritik program unggulan masing-masing. Cabup I Nyoman Mulyadi sempat menyinggung kinerja Cabup I Komang Gede Sanjaya terkait perbaikan jalan di Tabanan. Mulyadi mengkritik perbaikan jalan yang menggunakan dana pinjaman. Hal ini disampaikan Mulyadi ketika Cabup Sanjaya melontarkan pertanyaan kepada Paslon 1 terkait langkah yang bakal dilakukan dalam memperbaiki infrastruktur jalan mengingat penanganan jalan sudah 96 persen tuntas diperbaiki.

"Astungkara bila kami terpilih kami akan berkomitmen ke depan tidak ada jalan rusak di Tabanan baik di desa dan di kota. Apalagi saat ini presidennya adalah Pak Prabowo kami akan selalu berkoordinasi langsung ke pusat untuk mendapatkan dana DAK," tegas Cabup Mulyadi. Cabup Bupati Komang Sanjaya pun menanggapi bahwa infrastruktur di Tabanan sudah semakin maju. Apalagi untuk perbaikan jalan telah tuntas dilakukan karena kondisi jalan di Tabanan saat ini 96 persen sudah dalam kondisi baik.

"Ini juga untuk menjawab guyonan selama ini Tabanan selalu diledek memiliki jalan rusak. Dan saat ini selama 3,5 tahun kepemimpinan kondisi jalan sudah 96 persen baik," katanya. Sanjaya pun menegaskan tidak masalah perbaikan jalan dilakukan dengan dana pinjaman, yang penting sesuai dengan aturan dan kemampuan daerah. 

Untuk diketahui Pilkada Tabanan 2024 diikuti dua pasangan calon (Paslon) Bupati-Wakil Bupati. Paslon dengan nomor urut 1, yakni I Nyoman Mulyadi-I Nengah Ardika alias Sengap yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang dimotori Partai Golkar, Gerindra, Demokrat, NasDem dan PSI. Sedangkan paslon nomor 2, yakni I Komang Gede Sanjaya-Made Dirga (Paket Sandi) diusung PDIP dan kolisi parpol non parlemen Partai Perindo, Hanura, Gelora, Partai Bulang Bintang, PPP, PKB dan Partai Ummat. 7 cr79, des
Read Entire Article